About

elfaqar.blogspot.com - Bahasa merupakan salah satu komponen budaya. Ada yang bilang alat pemersatu, ada juga yang bilang warisan nenek moyang. 

Bahasa adalah sesuatu yang cukup menarik, kali ini saya ingin membahas sebuah kata dari Bahasa Banjar, yakni kata karamput.

Menurut KBBB-I (Kamus Besar Bahasa Banjar - Indonesia), itu pun kalau ada. Karamput diambil dari bahasa keseharian suku Banjar yang berarti "dusta atau bohong".

Kata ini termasuk kata sifat. Biasanya kata ini sering kali dipakai untuk menunjukkan sifat seseorang, namun konotasinya lebih banyak untuk menyindir sifat seseorang. 

Seperti kata lain di dalam bahasa lainnya, kata ini juga bisa menjadi kata kerja, baik pasif maupun aktif contohnya :

Aktif : Mangaramputi
Pasif : Dikaramputi

Contoh :
Aktif - Anang mangaramputi bininya artinya Anang membohongi istrinya
Pasif - Anang dikaramputi bosnya artinya Anang dibohongi bosnya

bahasa banjar


Selain sebagai sebuah kata, tidak jarang "karamput" kita temui sebagai sebuah bidang ilmu, yakni "ilmu karamput".

Ilmu karamput ini sangat cukup berbahaya, ia laksana tipu muslihat. 

Namun karamput hanya ilmu tingkat 1, jika lebih tinggi lagi levelnya ilmu karamput akan bertransformasi menjadi "Ilmu Mambunguli".

Ilmu Mambunguli

Sama seperti karamput, sebelum ia menjadi sebuah ilmu "mambunguli" juga berasal dari sebuah kata dasar "bungul". Kemudian terjadi nasalisasi kata dengan mendapat imbuhan "Mam-" serta akhiran "-i".

Kata ini cukup populer dan lumayan sering digunakan di dalam bahasa sehari-hari masayarakat Banjar. Berbeda dengan karamput, bungul berarti bodoh yang mana memiliki makna lebih menohok dan agak kasar jika diucapkan. 

Akan tetapi, kata ini sering sekali dijadikan bahan ejekan serta candaan semata, tergantung dari nada bicara yang dilontarkan.

Jadi pada hakikatnya kata ini merupakan kata sifat yang kemudian berubah menjadi kata kerja lalu seiring berjalannya waktu berevolusi menjadi sebuah bidang ilmu, yakni "ilmu mambunguli".

bungul : bodoh
mam-bungul-i : membodohi
di-bungul-i dibodohi

Di masa sekarang ilmu mambunguli tidak bisa langsung diterapkan di kehidupan sehari-hari, karena memiliki resiko yang cukup tinggi serta hanya bisa dipakai dalam sekejap. 

Oleh karena itu, seseorang akan lebih sering menggunakan "ilmu karamput" namun secara perlahan-lahan ketika semua orang mulai lengah ilmu karamput tadi secara ajaib menjadi ilmu mambunguli. Saat korban tersadar ia akan kembali menggunakan ilmu karamput.

Jadi, pada hakikatnya cara yang paling tepat dalam menggunakan ilmu tersebut ialan dengan cara "karamput sampai bungul". SEKIAN.

Bahasa Banjar - Karamput Sampai Bungul

elfaqar.blogspot.com - Bahasa merupakan salah satu komponen budaya. Ada yang bilang alat pemersatu, ada juga yang bilang warisan nenek moyang. 

Bahasa adalah sesuatu yang cukup menarik, kali ini saya ingin membahas sebuah kata dari Bahasa Banjar, yakni kata karamput.

Menurut KBBB-I (Kamus Besar Bahasa Banjar - Indonesia), itu pun kalau ada. Karamput diambil dari bahasa keseharian suku Banjar yang berarti "dusta atau bohong".

Kata ini termasuk kata sifat. Biasanya kata ini sering kali dipakai untuk menunjukkan sifat seseorang, namun konotasinya lebih banyak untuk menyindir sifat seseorang. 

Seperti kata lain di dalam bahasa lainnya, kata ini juga bisa menjadi kata kerja, baik pasif maupun aktif contohnya :

Aktif : Mangaramputi
Pasif : Dikaramputi

Contoh :
Aktif - Anang mangaramputi bininya artinya Anang membohongi istrinya
Pasif - Anang dikaramputi bosnya artinya Anang dibohongi bosnya

bahasa banjar


Selain sebagai sebuah kata, tidak jarang "karamput" kita temui sebagai sebuah bidang ilmu, yakni "ilmu karamput".

Ilmu karamput ini sangat cukup berbahaya, ia laksana tipu muslihat. 

Namun karamput hanya ilmu tingkat 1, jika lebih tinggi lagi levelnya ilmu karamput akan bertransformasi menjadi "Ilmu Mambunguli".

Ilmu Mambunguli

Sama seperti karamput, sebelum ia menjadi sebuah ilmu "mambunguli" juga berasal dari sebuah kata dasar "bungul". Kemudian terjadi nasalisasi kata dengan mendapat imbuhan "Mam-" serta akhiran "-i".

Kata ini cukup populer dan lumayan sering digunakan di dalam bahasa sehari-hari masayarakat Banjar. Berbeda dengan karamput, bungul berarti bodoh yang mana memiliki makna lebih menohok dan agak kasar jika diucapkan. 

Akan tetapi, kata ini sering sekali dijadikan bahan ejekan serta candaan semata, tergantung dari nada bicara yang dilontarkan.

Jadi pada hakikatnya kata ini merupakan kata sifat yang kemudian berubah menjadi kata kerja lalu seiring berjalannya waktu berevolusi menjadi sebuah bidang ilmu, yakni "ilmu mambunguli".

bungul : bodoh
mam-bungul-i : membodohi
di-bungul-i dibodohi

Di masa sekarang ilmu mambunguli tidak bisa langsung diterapkan di kehidupan sehari-hari, karena memiliki resiko yang cukup tinggi serta hanya bisa dipakai dalam sekejap. 

Oleh karena itu, seseorang akan lebih sering menggunakan "ilmu karamput" namun secara perlahan-lahan ketika semua orang mulai lengah ilmu karamput tadi secara ajaib menjadi ilmu mambunguli. Saat korban tersadar ia akan kembali menggunakan ilmu karamput.

Jadi, pada hakikatnya cara yang paling tepat dalam menggunakan ilmu tersebut ialan dengan cara "karamput sampai bungul". SEKIAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar