About

elfaqar.blogspot.com - Beberapa jam yang lalu saya baru selesai mengunduh sebuah film beberapa waktu saat ramai diperbincangkan, "Dilan 1990". Diangkat dari sebuah novel yang ditulis oleh Pidi Baiq. 

Sosok Pidi Baiq sendiri saya kenal melalui beberapa karyanya di The Panasdalam Band. Saya suka syair lagu-lagunya yang tidak biasa, kesannya ketika baru mendengar lagunya agak receh memang. Namun sarat akan makna.

Kembali ke film "Dilan 1990". Beberapa saat sebelum saya putar filmnya, saya melihat di beranda facebook yang saat itu kebetulan ada sebuah kritik lumayan pedas (menurut saya). 

Di timeline seorang kawan, berisikan sebuah poster nonton bareng film Dilan. 

Di statusnya ditulis "sampai sekarang ga minat utk nonton filmnya #sampah".  

Hal yang membuat saya bingung, dia tidak nonton dan tidak minat, tapi bisa dengan songongnya mengklasifikasikan ini sebagai "film sampah". 

Semakin rumit pemikiran manusia zaman sekarang. Hal ini membuat saya semakin penasaran dengan filmnya. Langsung lah saya putar filmnya.
dilan 1990

Sedikit Review tentang Film "Dilan 1990"

Film ini menurut saya bergenre romantis, wajar saja jika seorang yang tidak pernah merasakan melankolis dalam hidupnya menyatakan bahwa ini film sampah. Sebab tidak sesuai dengan genre kehidupannya. Mungkin yang memberikan kritik bahwa ini film sampah lebih menyukai film bergenre komedi horor esek-esek.

Karakter Utama, Dilan dan Milea

Dilan tergambarkan sebagai seorang remaja SMA yang berandal, ketua geng motor, sering ugal-ugalan, berfikir di luar kebiasaan, dan suka berpuisi. Sangat terlihat jelas sosok Dilan adalah orang yang mencintai kebebasan. 

Kenapa mencintai kebebasan? silahkan nonton dulu. 
Tidak suka dengan filmnya? diam saja, karena diam adalah..... (isi sendiri)

Milea, pada dasarnya film ini mengisahkan tentang kehidupan Milea yang saat itu bersekolah di Bandung, tapi entah kenapa judul filmnya "Dilan 1990". Padahal yang menulis novelnya bukan Milea ataupun Dilan, melainkan Pidi Baiq. 

Atau jangan-jangan Dilan ini adalah Pidi Baiq saat ia sekolah, entahlah.... cuma pembaca dan penonton yang tahu dan membuat interpretasi sendiri soal film ini.

Milea digambarkan sebagai seorang gadis Jakarta yang bercerita tentang dirinya sendiri saat ia masih bersekolah di Bandung. 

Ingin tahu karakter Milea saat di Bandung? silahkan ikuti ceritanya.

Alur Cerita

Alur ceritanya benar-benar seperti dugaan saya, hanya menceritakan tentang kisah cinta Dilan dan Milea. Diakhiri dengan berakhirnya tulisan di laptopnya Milea. Di dalam film Dilan 1990, Dilan selalu saja berpuisi, mengirim surat, gombal murahan. Ia akan mudah lemah jika di dekat Milea.

Film Serupa

Saya pernah menemukan cerita seperti ini beberapa tahun yang lalu. Film bergenre romantis namun juga puitis, dan saya rasa masih belum ada film lain yang bisa menandinginya. Tentu saja film tersebut didukung oleh beberapa faktor, yakni pemain film dan latar belakang filmnya sendiri.

Berbicara tentang aktor di film Dilan, saya rasa inilah yang kemudian menjadi salah satu kenapa beberapa orang langsung mencap ini film sampah. Mungkin karena ia sudah benci setengah mati sama koboy junior.

Berbeda dengan film yang menurut saya belum ada yang bisa menandinginya, beberapa dari kalian pasti sudah tahu film apa itu. Bergenre romantis dan puitis.

Ada Apa Dengan Cinta (AADC). Kesan misterius dan cool selalu terpampang di wajah Rangga, sedangkan Cinta berkarakter periang.

Lanjutan film AADC yang kemudian dikemas ke dalam judul AADC 2, agak mengecewakan. 

Kenapa mengecewakan? nonton saja filmnya, karena tulisan ini bukan resensi film.

Cerita di film Dilan mungkin masih jauh levelnya dengan AADC. Akan tetapi, sebuah karya tetaplah karya yang patut diapresiasi. Dia tercipta dari sebuah asa yang hanya penulisnya lah yang tahu apa itu. 

Mungkin tidak banyak yang bisa saya bahas karena saya tidak baca novelnya. Mungkin cerita di film Dilan 1990 hanya sepenggal kisah dari Novel tersebut, karena di akhir film ada tulisan "Dilan 1991". Mungkin filmnya akan lanjut lagi.
 

Dilan 1990 "Film Sampah?"

elfaqar.blogspot.com - Beberapa jam yang lalu saya baru selesai mengunduh sebuah film beberapa waktu saat ramai diperbincangkan, "Dilan 1990". Diangkat dari sebuah novel yang ditulis oleh Pidi Baiq. 

Sosok Pidi Baiq sendiri saya kenal melalui beberapa karyanya di The Panasdalam Band. Saya suka syair lagu-lagunya yang tidak biasa, kesannya ketika baru mendengar lagunya agak receh memang. Namun sarat akan makna.

Kembali ke film "Dilan 1990". Beberapa saat sebelum saya putar filmnya, saya melihat di beranda facebook yang saat itu kebetulan ada sebuah kritik lumayan pedas (menurut saya). 

Di timeline seorang kawan, berisikan sebuah poster nonton bareng film Dilan. 

Di statusnya ditulis "sampai sekarang ga minat utk nonton filmnya #sampah".  

Hal yang membuat saya bingung, dia tidak nonton dan tidak minat, tapi bisa dengan songongnya mengklasifikasikan ini sebagai "film sampah". 

Semakin rumit pemikiran manusia zaman sekarang. Hal ini membuat saya semakin penasaran dengan filmnya. Langsung lah saya putar filmnya.
dilan 1990

Sedikit Review tentang Film "Dilan 1990"

Film ini menurut saya bergenre romantis, wajar saja jika seorang yang tidak pernah merasakan melankolis dalam hidupnya menyatakan bahwa ini film sampah. Sebab tidak sesuai dengan genre kehidupannya. Mungkin yang memberikan kritik bahwa ini film sampah lebih menyukai film bergenre komedi horor esek-esek.

Karakter Utama, Dilan dan Milea

Dilan tergambarkan sebagai seorang remaja SMA yang berandal, ketua geng motor, sering ugal-ugalan, berfikir di luar kebiasaan, dan suka berpuisi. Sangat terlihat jelas sosok Dilan adalah orang yang mencintai kebebasan. 

Kenapa mencintai kebebasan? silahkan nonton dulu. 
Tidak suka dengan filmnya? diam saja, karena diam adalah..... (isi sendiri)

Milea, pada dasarnya film ini mengisahkan tentang kehidupan Milea yang saat itu bersekolah di Bandung, tapi entah kenapa judul filmnya "Dilan 1990". Padahal yang menulis novelnya bukan Milea ataupun Dilan, melainkan Pidi Baiq. 

Atau jangan-jangan Dilan ini adalah Pidi Baiq saat ia sekolah, entahlah.... cuma pembaca dan penonton yang tahu dan membuat interpretasi sendiri soal film ini.

Milea digambarkan sebagai seorang gadis Jakarta yang bercerita tentang dirinya sendiri saat ia masih bersekolah di Bandung. 

Ingin tahu karakter Milea saat di Bandung? silahkan ikuti ceritanya.

Alur Cerita

Alur ceritanya benar-benar seperti dugaan saya, hanya menceritakan tentang kisah cinta Dilan dan Milea. Diakhiri dengan berakhirnya tulisan di laptopnya Milea. Di dalam film Dilan 1990, Dilan selalu saja berpuisi, mengirim surat, gombal murahan. Ia akan mudah lemah jika di dekat Milea.

Film Serupa

Saya pernah menemukan cerita seperti ini beberapa tahun yang lalu. Film bergenre romantis namun juga puitis, dan saya rasa masih belum ada film lain yang bisa menandinginya. Tentu saja film tersebut didukung oleh beberapa faktor, yakni pemain film dan latar belakang filmnya sendiri.

Berbicara tentang aktor di film Dilan, saya rasa inilah yang kemudian menjadi salah satu kenapa beberapa orang langsung mencap ini film sampah. Mungkin karena ia sudah benci setengah mati sama koboy junior.

Berbeda dengan film yang menurut saya belum ada yang bisa menandinginya, beberapa dari kalian pasti sudah tahu film apa itu. Bergenre romantis dan puitis.

Ada Apa Dengan Cinta (AADC). Kesan misterius dan cool selalu terpampang di wajah Rangga, sedangkan Cinta berkarakter periang.

Lanjutan film AADC yang kemudian dikemas ke dalam judul AADC 2, agak mengecewakan. 

Kenapa mengecewakan? nonton saja filmnya, karena tulisan ini bukan resensi film.

Cerita di film Dilan mungkin masih jauh levelnya dengan AADC. Akan tetapi, sebuah karya tetaplah karya yang patut diapresiasi. Dia tercipta dari sebuah asa yang hanya penulisnya lah yang tahu apa itu. 

Mungkin tidak banyak yang bisa saya bahas karena saya tidak baca novelnya. Mungkin cerita di film Dilan 1990 hanya sepenggal kisah dari Novel tersebut, karena di akhir film ada tulisan "Dilan 1991". Mungkin filmnya akan lanjut lagi.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar