elfaqar - Hari ini Kamis, 5 Agustus 2021. Sudah sejak beberapa hari yang lalu bumi lambung mangkurat selalu basah tanahnya oleh hujan. Namun, frekuensinya tidak pasti. terkadang siang, sore, ataupun malam.
Pandemi masih menyelimuti negeri yang saya cintai. Virus ini
seperti teror yang selalu menghantui kehidupan kami sehari-hari. Orang-orang
pun semakin hari semakin paranoid satu sama lain.
Batuk sedikit, bersin sedikit, langsung dikira memiliki gejala.
Pemandangan yang dulu hanya saya lihat setiap ada festival
jejepangan, kini dapat kita temui sehari-hari. Orang-orang memakai masker
kemana-mana, dan dalam hati saya berkata,
“semua akan wibu pada waktunya”
Bagi saya seorang perokok, pasti selalu mengalami batuk
sesekali.
Namun batuk tidak sebebas dulu, tidak cukup hanya dengan
menutup mulut saat batuk.
Kini, ketika suara batuk keluar, setiap pasang mata selalu
tertuju pada orang yang batuk tersebut. Bahkan untuk batuk pun kita tidak
memiliki kebebasan.
Saya bukannya tidak percaya kepada virus yang sekarang
sedang menjadi pandemi, saya hanya tidak percaya kepada mereka otak-otak busuk
yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan orang-orang yang sedang
menderita.
Dugaan buruk saya terbukti ketika di beberapa daerah di
Indonesia terdapat oknum petugas medis yang sengaja memalsukan dokumen
pasiennya. Semua demi uang.
Itu baru bagian bawah saja.
Di kalangan atas lebih brengsek lagi, di tengah kericuhan
seperti ini masih ada yang sempat-sempatnya mengkorupsi dana bantuan sosial. Yang
lebih parahnya lagi, itu dilakukan oleh seorang menteri.
Negeri ini kelewat edan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar