About

corona

elfaqar - Indonesia sekarang sedang dilanda wabah virus. Virus corona ini disebut COVID-19. Merupakan kepanjangan dari Corona Virus Disease 2019. 

Diidentifikasikan oleh para ahli bahwa virus ini masih satu keluarga dengan SARS dan MERS. Pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, Tiongkok.

Tidak hanya di Indonesia. Seluruh dunia mengalami hal yang serupa. Banyak teori konspirasi yang muncul seiring dengan merebaknya virus ini ke seluruh dunia. 

Salah satunya mengatakan bahwa ini adalah rencana jahat Cina untuk bisa menguasai dunia. Ada pula yang mengaitkannya dengan iluminati. Konyol!

Salah satu yang paling konyol, ialah dengan mengatakan dan mengklaim bahwa virus corona ini ialah tentara Tuhan. Turun ke dunia untuk menghukum mereka yang kafir. Jika begini adanya, saya rasa akan banyak yang runtuh imannya.

Awalnya Indonesia terlihat begitu congkak karena tidak termasuk ke dalam negara yang terinfeksi virus ini. Dimana-mana dijadikan bahan bercanda. Sedangkan di luar negeri korban terus berjatuhan (hanya tinggal tunggu waktu saja). 

Setiap konten kreator di youtube Indonesia, menjadikan virus ini sebagai bahan lelucon (dasar konten sampah!!!). Lebih parahnya lagi, nama virus ini dijadikan sebuah lagu. Negeriku memang agak sedikit gila.

Perlahan tapi pasti, kegilaan itu mulai berubah menjadi kekhawatiran. Beberapa orang yang pulang dari luar negeri teridentifikasi positif corona. 

Jakarta menjadi sentral dari semuanya. Orang-orang kaya yang pulang pergi, ke luar dan dalam negeri tidak menyadari bahwa mereka membawa penyakit laknat ini (Sudah hampir setingkat HIV kayaknya).

Dampak dari wabah yang sedang terjadi ini ada yang negatif. Namun banyak pula yang positif. Salah satu hal yang negatif ialah, setiap orang merasa dirinya rentan terhadap virus ini. 

Dengan munculnya beberapa berita di media massa bahwa setiap hari korban terus berjatuhan (meninggal) baik itu sipil maupun dari petugas medis. Sholat Jumat mulai ditiadakan. Orang-orang tidak lagi bebas berkomunitas dan berkomunikasi.

Ada satu fenomena yang muncul dari pandemi ini. Hal yang paling parah dan sangat tidak berperikemanusiaan . Tiba-tiba saja masker dan alat kebersihan mulai berkurang stoknya di pasaran. 

Harga yang tiba-tiba melonjak naik. Setiap orang mulai berlomba-lomba menimbun untuk kekayaannya masing-masing. 

Banyak penjual masker dan hand sanitizer dadakan muncul di beberapa lapak online. Jiwa-jiwa kapitalis mulai bangkit dari setiap tubuh manusia laknat yang memanfaatkan keadaan ini untuk kepentingan pribadinya. 

Saya khawatir jika virus ini tidak mereda, maka Ramadan yang hanya tinggal hitungan minggu ini akan sepi. Berhubung saya adalah langganan tetap saat buka bersama di mesjid atau pun mushala. 

Besar kemungkinan shalat tarawih akan hilang untuk tahun ini.

Dampak negatif yang dihasilkan cukup banyak. Namun ada pepatah yang mengatakan, bahwa di setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Ya, hikmahnya. Pelajaran yang dapat diambil dari kejadian ini.

Salah satu dampak positif dari wabah ini ialah setiap orang harus benar-benar memperhatikan kesehatannya. Munculnya virus ini mengingatkan kita untuk bisa hidup bersih dan sehat. 

Bahwa mengandalkan imun tubuh yang sudah tertanam dalam diri saja belum cukup. Imunitas tubuh manusia harus terus ditingkatkan. Bahkan mungkin manusia harus bisa hidup abadi (jika memungkinkan). 

Berbicara tentang keabadian. Saya teringat sebuah film drama korea yang beberapa waktu belakangan ini saya tonton. 

Berkisah tentang seorang panglima perang yang dihukum menjadi makhluk abadi. Ia harus melihat kematian orang-orang terdekatnya sepanjang waktu hingga cinta sejatinya tiba.

Terlepas dari dampak positif dan negatif. Kita harus bisa mawas diri. Keadaan di negeri ini menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk dikenang. (fix)

Corona, Masker dan Mereka yang Terlaknat

corona

elfaqar - Indonesia sekarang sedang dilanda wabah virus. Virus corona ini disebut COVID-19. Merupakan kepanjangan dari Corona Virus Disease 2019. 

Diidentifikasikan oleh para ahli bahwa virus ini masih satu keluarga dengan SARS dan MERS. Pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, Tiongkok.

Tidak hanya di Indonesia. Seluruh dunia mengalami hal yang serupa. Banyak teori konspirasi yang muncul seiring dengan merebaknya virus ini ke seluruh dunia. 

Salah satunya mengatakan bahwa ini adalah rencana jahat Cina untuk bisa menguasai dunia. Ada pula yang mengaitkannya dengan iluminati. Konyol!

Salah satu yang paling konyol, ialah dengan mengatakan dan mengklaim bahwa virus corona ini ialah tentara Tuhan. Turun ke dunia untuk menghukum mereka yang kafir. Jika begini adanya, saya rasa akan banyak yang runtuh imannya.

Awalnya Indonesia terlihat begitu congkak karena tidak termasuk ke dalam negara yang terinfeksi virus ini. Dimana-mana dijadikan bahan bercanda. Sedangkan di luar negeri korban terus berjatuhan (hanya tinggal tunggu waktu saja). 

Setiap konten kreator di youtube Indonesia, menjadikan virus ini sebagai bahan lelucon (dasar konten sampah!!!). Lebih parahnya lagi, nama virus ini dijadikan sebuah lagu. Negeriku memang agak sedikit gila.

Perlahan tapi pasti, kegilaan itu mulai berubah menjadi kekhawatiran. Beberapa orang yang pulang dari luar negeri teridentifikasi positif corona. 

Jakarta menjadi sentral dari semuanya. Orang-orang kaya yang pulang pergi, ke luar dan dalam negeri tidak menyadari bahwa mereka membawa penyakit laknat ini (Sudah hampir setingkat HIV kayaknya).

Dampak dari wabah yang sedang terjadi ini ada yang negatif. Namun banyak pula yang positif. Salah satu hal yang negatif ialah, setiap orang merasa dirinya rentan terhadap virus ini. 

Dengan munculnya beberapa berita di media massa bahwa setiap hari korban terus berjatuhan (meninggal) baik itu sipil maupun dari petugas medis. Sholat Jumat mulai ditiadakan. Orang-orang tidak lagi bebas berkomunitas dan berkomunikasi.

Ada satu fenomena yang muncul dari pandemi ini. Hal yang paling parah dan sangat tidak berperikemanusiaan . Tiba-tiba saja masker dan alat kebersihan mulai berkurang stoknya di pasaran. 

Harga yang tiba-tiba melonjak naik. Setiap orang mulai berlomba-lomba menimbun untuk kekayaannya masing-masing. 

Banyak penjual masker dan hand sanitizer dadakan muncul di beberapa lapak online. Jiwa-jiwa kapitalis mulai bangkit dari setiap tubuh manusia laknat yang memanfaatkan keadaan ini untuk kepentingan pribadinya. 

Saya khawatir jika virus ini tidak mereda, maka Ramadan yang hanya tinggal hitungan minggu ini akan sepi. Berhubung saya adalah langganan tetap saat buka bersama di mesjid atau pun mushala. 

Besar kemungkinan shalat tarawih akan hilang untuk tahun ini.

Dampak negatif yang dihasilkan cukup banyak. Namun ada pepatah yang mengatakan, bahwa di setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Ya, hikmahnya. Pelajaran yang dapat diambil dari kejadian ini.

Salah satu dampak positif dari wabah ini ialah setiap orang harus benar-benar memperhatikan kesehatannya. Munculnya virus ini mengingatkan kita untuk bisa hidup bersih dan sehat. 

Bahwa mengandalkan imun tubuh yang sudah tertanam dalam diri saja belum cukup. Imunitas tubuh manusia harus terus ditingkatkan. Bahkan mungkin manusia harus bisa hidup abadi (jika memungkinkan). 

Berbicara tentang keabadian. Saya teringat sebuah film drama korea yang beberapa waktu belakangan ini saya tonton. 

Berkisah tentang seorang panglima perang yang dihukum menjadi makhluk abadi. Ia harus melihat kematian orang-orang terdekatnya sepanjang waktu hingga cinta sejatinya tiba.

Terlepas dari dampak positif dan negatif. Kita harus bisa mawas diri. Keadaan di negeri ini menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk dikenang. (fix)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar