Saya jadi teringat beberapa waktu yang lalu. Publik sempat dihebohkan tentang pernyataan bahwa "Indonesia Bubar 2030". Di sini saya tidak akan membahas siapa yang menyampaikannya karena kita semua sudah tahu siapa dan apa motifnya berbicara seperti itu, karena itu tidak penting.
Perkataan adalah doa. Sungguh busuk sekali doa orang yang menyatakan bahwa Indonesia akan bubar tahun 2030. Tapi saya tidak masalah, karena dengan begitu pulau Kalimantan tidak akan lagi peduli dengan pulau lainnya ketika mereka sudah diceraikan.
Beberapa hal jika Indonesia benar-benar bubar di tahun 2030, memiliki manfaat dan mudaratnya sendiri.
Kita akan merunut waktu, jarak antara 2018 dan 2030 ialah 12 tahun.
Secara politis akan terjadi 2 kali perpindahan masa kekuasaan. Jika dalam waktu 12 tahun mendatang Indonesia akan bubar, mungkin ini waktu yang tepat untuk kita bisa ikut ke dalam lembar baru sejarah negara baru yang akan dibangun nantinya.
Jika benar-benar bubar banyak pihak yang benar-benar tersakiti. Mereka adalah mereka orang-orang yang hidupnya ditanggung negara. Seperti PNS, Polri, TNI, dan Aparatur negara lainnya.
Mereka akan menjadi pengangguran yang kemudian akan menggantungkan nasibnya setiap hari kepada Tuhan karena negara sudah tidak ada lagi.
Kita tidak lagi menjadi republik yang satu. Bhinneka Tunggal Ika dan lambang garuda akan menjadi legenda yang nyata.
Orang yang berkata bahwa Indonesia akan bubar 2030, ia tidak menyadari pulau yang sedang ditempatinya umurnya tidak lama lagi.
Beruntung bagi pulau-pulau yang tidak terjamah peradaban modern. Hasil bumi akan dikelola lebih efisien tanpa harus mengirim ke pulau yang sudah sekarat.
Saya tinggal di Kalimantan, di sini hutan-hutan masih cukup rimbun, udaranya pun sejuk.
Di Pulau ini merupakan tambang batubara terbesar Se Indonesia. Jika Indonesia tidak ada, maka kami tak perlu lagi mengirim sumber daya alam kami ke pulau seberang.
Saya mulai berpikir jika Indonesia benar-benar bubar, maka akan muncul penguasa yang lain. Mungkin saja tiap pulau akan memiliki nama negaranya masing-masing. Sepertinya saya harus mulai berpikir dari sekarang untuk mengarang nama bagi negara baru di pulau Borneo ini.
Jika Indonesia Bubar
Jika Indonesia bubar, maka kita akan kembali lagi ke hukum rimba, karena hukum konstitusi tidak berlaku lagi. Kalau pun nantinya tidak akan muncul sistem pemerintahan yang baru. Masih banyak negara lain yang melirik pulau-pulau yang ada di Indonesia.
Pulau Sumatera akan bergabung dengan Singapura
Kalimantan akan ditarik oleh Malaysia.
Sulawesi akan kembali membangun kerajaan lamanya atau bergabung dengan Filipina.
Papua akan mencapai cita-citanya atau bergabung dengan Australia. Berhubung penduduk asli mereka sama-sama kaum Amborigin.
Bali akan lebih siap menjadi negara sendiri karena para turis sudah lebih dulu mengenal Bali ketimbang Indonesia.
Kemudian Pulau jawa? akan tidak ada lagi, karena banyak ahli geologi meramalkan, Pulau Jawa akan tenggelam sebelum tahun 2030.
Jika Indonesia bubar, kita tidak akan takut lagi dengan keberagaman. Semua akan seragam dan memiliki adat kebiasaan yang sama.
Memilih pemimpin pun mungkin akan cukup dengan gambreng para ketua adat, karena sudah memiliki visi yang sama.
Jika Indonesia bubar, saya akan lebih tenang karena tidak akan lagi melihat pertikaian antara 2 kubu yang merasa dirinya paling benar.
Jika Indonesia bubar, kita akan gampang ke luar negeri.
Cukup melancong ke pulau Sulawesi atau Sumatera kita akan disebut turis. Namun akan repot, karena harus mengurus visa.
Jika Indonesia bubar, maka kita harus siap musnah. Populasi di tiap pulau akan semakin berkurang.
Apakah ini semua yang diinginkan, dia inginkan, mereka inginkan, kita inginkan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar