Mungkin beginilah kehidupan menjadi seorang buruh. Pergi jam 9 pagi, pulang malam. Merasa bebas hanya saat saya pulang kerja. Itu pun terkadang badan sudah terasa penat.
Namun, jujur saja mungkin dibandingkan dengan tempat kerja yang sebelumnya, di sini saya lumayan betah. Jika di tempat lain menjadi buruh seperti menjadi seorang robot. Di sini kita menjadi diri kita sendiri, kadang kantor sudah seperti pasar ikan, kadang jadi warnet.
Bos nya memang tidak begitu peduli dengan siapa diri kita. Dia hanya melihat dengan apa yang kita kerjakan,
well..... I like it.
Mungkin di kantor lain kita tidak akan menemui hal-hal seperti di sini.
Besok hari Minggu. Akan tetapi saya harus masuk kerja besok. Karena hari libur saya yang biasanya bertukar dengan teman yang lain. Katanya ada keperluan di hari esok. Jadi, saya mengambil libur di hari Senin aja. Pas sekali, karena Senin besok saya ada keperluan juga.
Kesimpulannya sejauh ini saya merasa betah bekerja di kantor baru.
Tapi tetap saja rasa rindu merasa menusuk ke dalam dada karena jauh dari anak dan istri.
Kadang pula saya menangis dalam hati karena kerinduan ini.
Namun, inilah hidup. Harus dijalani dengan kesabaran yang kuat apalagi bagi orang seperti saya.
Saya masih percaya kepada kata-kata Muhammad SAW, bahwa jika kita sabar maka kita akan mendapat keberuntungan. Semoga benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar