About

elfaqar.blogspot.com - Sekitar sudah 2 minggu saya berada di Banjarmasin. Alhamdulillah, saya sudah mendapatkan pekerjaan sebagai desainer grafis di salah satu digital printing yang baru berkembang di Banjarmasin. Perjalanan saya menjadi buruh kembali dimulai.

Menjadi Buruh


Indo Citra Media. Pemiliknya orang Jawa campuran Cina sedikit. Semoga saja saya betah kerja di sini walau aku tidak berencana untuk selamanya di sini.

Rasa rindu mulai memupuk di dalam sanubari. Setiap kali saya mendengar suara anak istri melalui telepon genggam. Entahlah rasa apa ini, saya ingin menangis di dalam hati. Ingin cepat-cepat bertemu mereka. Namun apa daya, saya harus segera melunasi hutang-hutang yang tertumpuk di Banjarmasin. 

Sebagai orang yang gagal dalam dunia pendidikan. Saya benar-benar harus merancang secara matang rencana masa depan untuk keluarga. Karena tidak mungkin bagi saya untuk berlama-lama terpisah dengan orang-orang yang saya sayangi. Semoga saya terbiasa dengan keadaan seperti ini. 

Saya tidak ingin nantinya anak saya akan lupa kepada ayahnya. Mungkin inilah perasaan yang pernah dirasakan ayah saya sewaktu bekerja dahulu. Ketika harus meninggalkan keluarga untuk pekerjaan di lapangan.

Beberapa waktu ini saya tidak lagi mengikuti perkembangan di Indonesia. Hanya samar-samar terdengar. Mungkin karena tidak semua dari kita bisa menjadi idealis seutuhnya. 

Menjadi manusia bebas memang sulit. Apalagi jika sudah memiliki keluarga sendiri. Ada beban moral yang harus ditanggung untuk bisa memenuhi tanggung jawab kepada keluarga kecil kita. 

Mungkin menjadi manusia bebas tidak akan menjadi masalah, jika kita memiliki materi yang cukup untuk hidup. Tidak dapat dipungkiri bahwa segala sesuatunya memang memerlukan materi  (uang) untuk hidup di dunia ini. Apalagi jika hidup di kota besar. Tanpa uang, kita bagaikan orang biasa yang hidup tanpa arah. 

Segala sesuatunya harus memakai uang. Untuk buang air saja mesti bayar. 

"Segalanya perlu uang, tapi uang bukan segalanya", entah siapa yang menciptakan pepatah bodoh ini, mungkin ia hidup di hutan yang tanpa uang pun kita bisa hidup. 

Semoga besok bisa fit kembali untuk bekerja. Mungkin ini adalah kisah saya yang menjadi buruh lagi.

Menjadi Buruh Lagi

elfaqar.blogspot.com - Sekitar sudah 2 minggu saya berada di Banjarmasin. Alhamdulillah, saya sudah mendapatkan pekerjaan sebagai desainer grafis di salah satu digital printing yang baru berkembang di Banjarmasin. Perjalanan saya menjadi buruh kembali dimulai.

Menjadi Buruh


Indo Citra Media. Pemiliknya orang Jawa campuran Cina sedikit. Semoga saja saya betah kerja di sini walau aku tidak berencana untuk selamanya di sini.

Rasa rindu mulai memupuk di dalam sanubari. Setiap kali saya mendengar suara anak istri melalui telepon genggam. Entahlah rasa apa ini, saya ingin menangis di dalam hati. Ingin cepat-cepat bertemu mereka. Namun apa daya, saya harus segera melunasi hutang-hutang yang tertumpuk di Banjarmasin. 

Sebagai orang yang gagal dalam dunia pendidikan. Saya benar-benar harus merancang secara matang rencana masa depan untuk keluarga. Karena tidak mungkin bagi saya untuk berlama-lama terpisah dengan orang-orang yang saya sayangi. Semoga saya terbiasa dengan keadaan seperti ini. 

Saya tidak ingin nantinya anak saya akan lupa kepada ayahnya. Mungkin inilah perasaan yang pernah dirasakan ayah saya sewaktu bekerja dahulu. Ketika harus meninggalkan keluarga untuk pekerjaan di lapangan.

Beberapa waktu ini saya tidak lagi mengikuti perkembangan di Indonesia. Hanya samar-samar terdengar. Mungkin karena tidak semua dari kita bisa menjadi idealis seutuhnya. 

Menjadi manusia bebas memang sulit. Apalagi jika sudah memiliki keluarga sendiri. Ada beban moral yang harus ditanggung untuk bisa memenuhi tanggung jawab kepada keluarga kecil kita. 

Mungkin menjadi manusia bebas tidak akan menjadi masalah, jika kita memiliki materi yang cukup untuk hidup. Tidak dapat dipungkiri bahwa segala sesuatunya memang memerlukan materi  (uang) untuk hidup di dunia ini. Apalagi jika hidup di kota besar. Tanpa uang, kita bagaikan orang biasa yang hidup tanpa arah. 

Segala sesuatunya harus memakai uang. Untuk buang air saja mesti bayar. 

"Segalanya perlu uang, tapi uang bukan segalanya", entah siapa yang menciptakan pepatah bodoh ini, mungkin ia hidup di hutan yang tanpa uang pun kita bisa hidup. 

Semoga besok bisa fit kembali untuk bekerja. Mungkin ini adalah kisah saya yang menjadi buruh lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar