About

elfaqar.blogspot.com - Hari ini Jum’at, selesai sholat. Saya ganti baju, kemudian ambil galah untuk mengambil buah jambut monyet, mau eksperimen dulu. Bikin oseng-oseng, dari beberapa buah jambu monyet  yang saya ambil. 

jambu monyet

Ada yang berwarna merah, ada juga yang berwarna hijau. Dipotong kecil-kecil, tampaknya lezat warna-warni mirip rujak. Biar lebih enak, saya campur dengan mie goreng sambil dioseng. 

Setelah selesai, agak kecewa. Jika orang lain, mungkin akan langsung muntah saat mencicipinya. Rasanya agak sepat-sepat asam, ada yang pahit. 

Tapi terpaksa saya makan, karena sudah terlanjur dimasak. Tetap saja saya pisahkan beberapa. Akhirnya, cuma makan mie goreng.

Tobat saya rasanya memasak jambu monyet lagi. 

Sebenarnya, kasus ini pernah terjadi waktu saya masih SMA dulu. 

Mie goreng saya campur dengan daun pucuk pepaya, pahitnya minta ampun.

Jam menunjukkan pukul 2, anak saya terbangun dari tidur siangnya. Langsung menuju teras rumah menemui ibunya. Saya masih asik menulis ini, sambil kadang-kadang membaca catatannya Gie.

Jambu Monyet

elfaqar.blogspot.com - Hari ini Jum’at, selesai sholat. Saya ganti baju, kemudian ambil galah untuk mengambil buah jambut monyet, mau eksperimen dulu. Bikin oseng-oseng, dari beberapa buah jambu monyet  yang saya ambil. 

jambu monyet

Ada yang berwarna merah, ada juga yang berwarna hijau. Dipotong kecil-kecil, tampaknya lezat warna-warni mirip rujak. Biar lebih enak, saya campur dengan mie goreng sambil dioseng. 

Setelah selesai, agak kecewa. Jika orang lain, mungkin akan langsung muntah saat mencicipinya. Rasanya agak sepat-sepat asam, ada yang pahit. 

Tapi terpaksa saya makan, karena sudah terlanjur dimasak. Tetap saja saya pisahkan beberapa. Akhirnya, cuma makan mie goreng.

Tobat saya rasanya memasak jambu monyet lagi. 

Sebenarnya, kasus ini pernah terjadi waktu saya masih SMA dulu. 

Mie goreng saya campur dengan daun pucuk pepaya, pahitnya minta ampun.

Jam menunjukkan pukul 2, anak saya terbangun dari tidur siangnya. Langsung menuju teras rumah menemui ibunya. Saya masih asik menulis ini, sambil kadang-kadang membaca catatannya Gie.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar