elfaqar.blogspot.com - Malam tahun baru. Segala jenis makhluk di muka bumi ini akan melewati malam
pergantian tahun, seperti malam tahun-tahun sebelumnya.
Entah apa yang spesial di malam
tahun baru masehi ini. Sehingga hampir semua umat yang berbeda agama pun
melaksanakannya. Seperti sudah menjadi upacara tahunan saja.
Di Indonesia, masyarakatnya sibuk mempersiapkan diri untuk melewati
malam pergantian tahun.
Seorang teman di status facebook mengatakan bahwa, “Biaya MALAM PERGANTIAN TAHUN MASEHI yg dikeluarkan Pemerintah
Kota dalam 1 wilayah setara dengan MEMBIAYAI PERLENGKAPAN ALAT2 SEKOLAH DAN
BANGUNAN SEKOLAH ADIK-ADIK KITA DI 50 DESA PEDALAMAN/PERBATASAN DI INDONESIA”.
Seandainya benar apa yang dikatakannya, maka sungguh bodohlah pemerintah kita.
Bunyi letusan mercon dimana-mana, bikin kepala tambah sakit saja. Seandainya
pemerintah kita berpikir. Kenapa tidak dibangun tempat khusus untuk menyalakan
mercon.
Biar kebakaran, tidak akan menjalar kemana-mana. Namun sepertinya pemerintah terlalu sibuk dengan proyek-proyek besarnya.
Berbicara soal proyek besar. Proyek di
Desa Hambalang masih saja belum selesai diusut. Setiap orang punya pendiriannya
masing-masing. Bahwa mengambil keuntungan sedikit dari dana tersebut, itu halal.
Kenapa ya orang-orang yang berpendidikan malah jadi maling.
Oke, kembali kepada malam tahun baru. Apakah ada di antara mereka yang
menyalakan kembang api di malam ini mengerti tentang esensi tahun baru?
Saya rasa sebagian dari mereka hanya berpikir untuk hura-hura saja. Sialnya lagi, pemerintah kita mendukung akan hal itu.
Pemerintah pernah melontarkan pernyataan bahwa hura-hura di malam tahun baru ini
digunakan sebagai relaksasi dari permasalahan yang terjadi di negeri ini.
Benarkah
itu? Itu pernyataan pemerintah RI dari setahun yang lalu. Sepertinya mindset
masyarakat pun terbentuk dengan kuat dengan pikiran yang seperti itu.
Sebenarnya saya tidak kontra terhadap perayaan tahun baru. Hanya saja
pengaplikasiannya yang kurang tepat. Menurut saya, terlalu banyak pemborosan.
Sudahlah, persepsi manusia memang berbeda-beda. Saya menerima semua perbedaan,
karena kita semua Indonesia yang satu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar