About

Lagi-Lagi Aceng

Lagi-lagi Aceng


elfaqar.blogspot.com - Aceng, lagi-lagi tentang Aceng yang dibicarakan di televisi. Rupanya skandal busuk bupati Garut itu benar-benar menarik perhatian para pencari berita. Baik itu dari dalam daerah Garut maupun dari luar Garut. 

Semua sibuk membicarakan tentang kebiadabannya. Tapi itulah Indonesia, bukan Indonesia namanya kalau pejabatnya tidak melakukan hal yang kontroversial. Namun, hal yang satu ini benar-benar memalukan. 

Beliau terkenal bukan karena kebijaksanaan dalam memimpin, bukan pula karena terkenal pandai mengatur daerahnya. Akan tetapi sebaliknya, beliau terkenal karena kebusukannya terbuka. Sebenarnya sih bukan busuk, hanya sebuah perbuatan yang tidak bermoral saja. 

Tapi bagi saya, dua kata itu sama saja esensinya. Mungkin itulah segelintir kecil perbuatan para pejabat yg kelihatan.

Ada yang kontra, ada pula yang pro terhadap kasus ini. Saya termasuk yang kontra tentang kasus ini. Itu berdasarkan peraturan di negara ini, negara yang katanya adalah negara hukum. Sudah sepatutnya hukum benar-benar ditegakkan. Walau ada beberapa kasus yang bisa dikendalikan oleh uang. 

Contohnya kasus Gayus, yang seharusnya saat itu ia berada di dalam tahanan. Malah dibiarkan keluar kota, jalan-jalan di Bali. Menikmati udara bebas. Apalagi kalau bukan adanya permainan busuk suap menyuap. 

Berbicara tentang suap menyuap, hal ini sudah tidak terlalu asing lagi. Negara ini seperti rimba yang kejam. Siapa yang berkuasa dia yang menang. Siapa yang punya kaya dia yang berkuasa. 

Tidak perlu jauh-jauh, sebut saja penerimaan CPNS. Masih saja terdapat kecurangan. Nepotisme selalu terjadi di dalamnya, kerabat pegawai selalu diutamakan keberadaannya. Ciih.. seperti zaman kerajaan saja. 

Mungkin saja karena mereka sudah terbiasa melakukan itu. 

Mungkin saja saat mereka daftar kuliah pun mereka sudah melakukan hal semacam itu. 

Tapi itu sekarang dianggap wajar, karena kebanyakan universitas menyelubungkan tindakan suap menyuap dengan penerimaan mahasiswa baru jalur ke dua. 

Belum lagi suap menyuap yang ada di dalam badan kepolisian. Tentang pembuatan SIM. Bayar sekian langsung foto, langsung jadi SIM nya. Wajar saja banyak sekali anak-anak muda yg kebut-kebutan di jalanan. Mungkin karena mereka mendapatkan SIM nya tidak dengan tes, sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

Selain suap menyuap, ada kasus lain yang lebih populer di negara ini. KORUPSI. 

Ya, selain nepotisme dan kolusi. Rasanya korupsi lebih populer di sini. Tidak heran jika setiap penayangan acara berita di stasiun mana saja. Selalu ada kasus korupsi yang diberitakan. Entah itu dilakukan oleh bupati, gubernur, walikota, dan oknum pejabat lainnya.

Kira-kira apa solusinya untuk mengobati penyakit bangsa ini. Jika semua pejabat terkait sudah tidak ada lagi yang mampu dipercaya? 

Apakah menyerahkan kepada presiden selaku pemimpin negara? 

Presiden saja tunduk pada mafia narkoba, bagaimana mau bersikap tegas kepada kolega-koleganya.

Saya rasa bangsa ini terlalu besar. Mungkin ada baiknya jika kepulauan yang besar ini dihapuskan. Kemudian masing-masing pulau membentuk negara baru. 

Toh tidak ada gunanya juga memiliki beribu-ribu pulau jika tidak terurus. Itu cuma saran saja, kalau ada yg setuju silahkan menghadap ke presiden dan bersiaplah untuk dipenjara karena pencemaran nama baik. Hahaha.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar