About

elfaqar.blogspot.com - Waduh! Ternyata sudah jam 3 pagi. Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Sudah hari jumat lagi. Apes banget tadi, pulang kerja malah basah kuyup. Pengennya makaaaan aja terus. Tapi baru makan mi goreng sebungkus sudah kekenyangan. 

Mimpi


Huuuaaaah.. sampai sekarang rasa kantuk tak mau menghampiri saya. Baru saja nonton filmnya bintang clear. Bercerita tentang persahabatan dan percintaan. Cukup banyak esensi yang dapat saya ambil. Betapa berharganya persahabatan itu. 

Namun sepertinya hal itu hanya ada di dalam film saja. Berbeda dengan kenyataan yang terjadi di dunia nyata. Seseorang benar-benar menjadi sahabat bagi yang lain ketika ada maunya. 

Dunia nyata tak seindah imajinasi para sutradara film. Hidup memang perlu imajinasi. Karena segala sesuatu yg ada di dunia ini pada dasarnya berasal dari mimpi. Seperti lagunya Bondan 'hidup berawal dari mimpi'.

Memang benar, bahwa sebuah kehidupan manusia itu berawal dari sebuah mimpi. Kita semua pasti tahu mimpi apa itu.

Beberapa jam yang lalu, saya mendengarkan sebuah puisi yang ditulis oleh seorang aktivis muda pada jamannya, Soe Hok Gie. 

Puisi terakhir yang ditulisnya untuk sang kekasih. Begitu dalam maknanya walau hanya dengan kata-kata sederhana. Semakin lama, semakin terhanyut, dan akhirnya larut. 

Ya… itu puisi cinta. 

Cinta terkadang bisa membutakan mata manusia. Baik terlihat buruk, dan yang buruk terlihat baik. Itulah cinta. Berbicara soal cinta. Cinta merupakan bagian dari mimpi. Saya teringat kepada serang aktor lokal Indonesia. Dia mengatakan, bahwa mimpi itu adalah sesuatu yang menjijikkan. 

Untuk meraih mimpinya, seseorang harus rela mengorbankan apa saja demi kepentingan mimpi itu sendiri. Mimpi itu merugikan, tapi mimpi itu gratis. Semua senang bermimpi. Namun ketika saya nonton film 'nightmare on the elm street', para pemeran utamanya tak ingin tidur dan terhanyut ke dalam mimpi. Karena mimpinya nyata, dan selalu buruk. 

Sepertinya sudah lama sekali saya tidak memposting tulisan di blog ini. Padahal otak merasakan, bahwa waktu ini berjalan begitu lambat. Namun raga saya menolak, dan pada kenyataannya waktu ini berjalan begitu cepat. 

Saya tak bisa membayangkan akan jadi apa saya nantinya di masa mendatang. Terkadang saya sedih melihat diri saya seperti ini. Kemauan selalu ada, namun upaya selalu dipatahkan oleh waktu. 

Waktu itu kejam. Layaknya pisau yang bermata dua. Terkadang bisa menjadi teman, terkadang bisa menjadi musuh. Seperti wartawan yang selalu bermuka dua. Wawancara ke pejabat oke-oke, wawancara tukang ojek oke-oke juga.

Terkadang saya merasa, bahwa dunia ini ada banyak. Ada satu sisi diri saya di bumi yang lain sedang bersenang-senang, dan ada satu lagi yang sekarang sedang terkapar di jalanan. 

Tapi saya rasa semua itu hanya terjadi di dalam mimpi. 

Jikalau benar bahwa hidup itu berawal dari mimpi. 

Apakah hidup ini hanya mimpi? 

Dunia seperti di film 'Matrix' yang dikuasai oleh mesin-mesin berteknologi canggih. Bagi yang sadar akan terbangun dan meninggalkan susunan matrix. Kemudian menjadi musuh semua penghuni matrix. 

Di dunia ini kebenaran sudah 'vogue', tak jelas. Manusia terkadang tidak bisa lagi membedakan mana yang kebenaran dan mana yang kebetulan. Semua beda tipis. Mungkin karena dunia ini hanya sebuah mimpi.

Mimpi

elfaqar.blogspot.com - Waduh! Ternyata sudah jam 3 pagi. Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Sudah hari jumat lagi. Apes banget tadi, pulang kerja malah basah kuyup. Pengennya makaaaan aja terus. Tapi baru makan mi goreng sebungkus sudah kekenyangan. 

Mimpi


Huuuaaaah.. sampai sekarang rasa kantuk tak mau menghampiri saya. Baru saja nonton filmnya bintang clear. Bercerita tentang persahabatan dan percintaan. Cukup banyak esensi yang dapat saya ambil. Betapa berharganya persahabatan itu. 

Namun sepertinya hal itu hanya ada di dalam film saja. Berbeda dengan kenyataan yang terjadi di dunia nyata. Seseorang benar-benar menjadi sahabat bagi yang lain ketika ada maunya. 

Dunia nyata tak seindah imajinasi para sutradara film. Hidup memang perlu imajinasi. Karena segala sesuatu yg ada di dunia ini pada dasarnya berasal dari mimpi. Seperti lagunya Bondan 'hidup berawal dari mimpi'.

Memang benar, bahwa sebuah kehidupan manusia itu berawal dari sebuah mimpi. Kita semua pasti tahu mimpi apa itu.

Beberapa jam yang lalu, saya mendengarkan sebuah puisi yang ditulis oleh seorang aktivis muda pada jamannya, Soe Hok Gie. 

Puisi terakhir yang ditulisnya untuk sang kekasih. Begitu dalam maknanya walau hanya dengan kata-kata sederhana. Semakin lama, semakin terhanyut, dan akhirnya larut. 

Ya… itu puisi cinta. 

Cinta terkadang bisa membutakan mata manusia. Baik terlihat buruk, dan yang buruk terlihat baik. Itulah cinta. Berbicara soal cinta. Cinta merupakan bagian dari mimpi. Saya teringat kepada serang aktor lokal Indonesia. Dia mengatakan, bahwa mimpi itu adalah sesuatu yang menjijikkan. 

Untuk meraih mimpinya, seseorang harus rela mengorbankan apa saja demi kepentingan mimpi itu sendiri. Mimpi itu merugikan, tapi mimpi itu gratis. Semua senang bermimpi. Namun ketika saya nonton film 'nightmare on the elm street', para pemeran utamanya tak ingin tidur dan terhanyut ke dalam mimpi. Karena mimpinya nyata, dan selalu buruk. 

Sepertinya sudah lama sekali saya tidak memposting tulisan di blog ini. Padahal otak merasakan, bahwa waktu ini berjalan begitu lambat. Namun raga saya menolak, dan pada kenyataannya waktu ini berjalan begitu cepat. 

Saya tak bisa membayangkan akan jadi apa saya nantinya di masa mendatang. Terkadang saya sedih melihat diri saya seperti ini. Kemauan selalu ada, namun upaya selalu dipatahkan oleh waktu. 

Waktu itu kejam. Layaknya pisau yang bermata dua. Terkadang bisa menjadi teman, terkadang bisa menjadi musuh. Seperti wartawan yang selalu bermuka dua. Wawancara ke pejabat oke-oke, wawancara tukang ojek oke-oke juga.

Terkadang saya merasa, bahwa dunia ini ada banyak. Ada satu sisi diri saya di bumi yang lain sedang bersenang-senang, dan ada satu lagi yang sekarang sedang terkapar di jalanan. 

Tapi saya rasa semua itu hanya terjadi di dalam mimpi. 

Jikalau benar bahwa hidup itu berawal dari mimpi. 

Apakah hidup ini hanya mimpi? 

Dunia seperti di film 'Matrix' yang dikuasai oleh mesin-mesin berteknologi canggih. Bagi yang sadar akan terbangun dan meninggalkan susunan matrix. Kemudian menjadi musuh semua penghuni matrix. 

Di dunia ini kebenaran sudah 'vogue', tak jelas. Manusia terkadang tidak bisa lagi membedakan mana yang kebenaran dan mana yang kebetulan. Semua beda tipis. Mungkin karena dunia ini hanya sebuah mimpi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar