Nasib sarjana
Tapi sayangnya sedikit sekali manusia yg bisa menyadari bahwa berfikir terbalik itu lebih indah. Mereka lebih suka menjalani kehidupan sesuai orbit yg telah ditentukan. Sekolah, lulus, kerja. Keseimbangan pola mungkin terjaga, akan tetapi kebuntuan selalu muncul ketika seseorang bertanya ingin jadi apa kamu setelah tua. Berbicara tentang kehidupan masa depan, banyak dari kawan2ku di kampus kini telah menyandang gelar S.Pd. masing2 dari mereka kini telah mulai disibukkan dengan kegiatan menulis surat untuk bisa mendapatkan pekerjaan yg diinginkan. Ada pula yg bersantai-santai menunggu seleksi menjadi pegawai negeri sipil atau yg lebih sering kita kenal dengan PNS.
Dalam hematku berfikir, semakin banyak yg cepat lulus kuliah malah semakin menambah beban yg dipikul oleh bangsa ini. Aku rasa bangsa ini sudah terlalu tua untuk bisa menanggung hidup orang2 cerdas itu. Aku masih bingung, padahal mereka yg bergelar sarjana itu kan pastinya pintar. Tapi kenapa lebih memilih menggantungkan hidup di tiang negara yg hampir rubuh ini.
Ya sudahlah, itu hanya sebuah fenomena sosial yg tak akan pernah ada ujungnya ketika memang tak adayg peduli dengan keberadaannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar