About

Kosong

Dan ketika semua sudah kembali ke peraduan dan tertidur dengan lelap. Aku masih berjibaku menatap layar monitor yg benar2 membuatku melupakan semua masalah yg mungkin saja akan membunuhku. Membuatku terasa melayang menatap angka2 binari yang melayang-layang tanpa aturan. Mencoba berusaha menantang waktu, tapi aku tetap menantikan kantuk menghampiri diriku.
Aku merasa seakan kosong, dan semua yg keluar dari mulutku terasa seperti hanya omong kosong. Tulisan ini pun mungkin saja terlihat kosong. Namun aku berusaha marangkai huruf demi huruf, kata demi kata, kalimat demi kalimat, dan jadilah sebuah kekosongan yg tak berarti apa2. cerita hidup ini tampaknya benar2 seperti roda yg berputar, terkadang kita kembali ke poros yg sama. Semua ada masanya, begitu pun diriku. Sepertinya, masaku telah usai. Tapi aku belum siap menerima itu semua, meninggalkan semua masa laluku. Terkadang aku terlihat seperti orang bodoh sendiri. Terdiam, merenung tanpa ada alasan. Kemudian tiba2, terbesit ide bodoh dan tindakan hilang akal yg tak mampu dinalar otak. Yg terlihat hanya kekacauan dimana-mana.
Kawanku, aku bercerita dengan semua hal yang menurutmu omong kosong, tapi itu sangat berati bagiku. Aku hanya ingin menjadi diriku apa adanya. Aku hanya ingin menatap langit dan bercanda bersama bintang2, dan akhirnya menyatu dengan kegelapan malam.
Entah berapa juta hari yg kulalui dengan kekosongan, tak memiliki makna dan arti. Menanti datangnya khayalan yg tak kunjung tiba. Mampukah aku bertahan di dalam kekosongan ini, ataukah aku hanya perlu mengangkat bendera putih dan menyerah di dalam kekosongan ini.
Tak banyak yg dapat ku utarakan bersama alam digital ini, hanya kebingungan yg semakin menjadi2 terpupuk rata di benakku. Tumbuh subur bersama alam kebodohanku. Salahkah ketika seseorang terasa berbeda di antara yg lain, haruskah kita mengucilkan dan mengutuknya hanya karena perbedaan. Perbedaan yg sebenarnya tak perlu dihiperbolakan maknanya. Tak bisakah setiap manusia berbicara tanpa protokol yg terlalu mengatur. Membuat tata sopan yg di buat2 hanya demi menjadi penjilat busuk.
Bersama ini aku kirimkan salam mesra buat diriku sendiri, yg telah menjaga hatiku yg mampu menahan semua gesekan dunia yg penuh kekosongan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar