Siapa manusia itu
Aku masih menapaki siapa diriku dan apa diriku ini, belajar dari pengalam yang mungkin saja akan mendewasakan kita suatu saat aku berdera dengan waktu yang tanpa kenal kelamin dan umur menghantam semua yang menghadang. Benarkah hal ini semua nyata? Atau hanya fatamorgana yang tak akan pernah berakhir. Beberapa ahli menyatakan bahwa bumi yang kita diami tidaklah satu2nya planet yang memiliki kehidupan di galaksi ini. Masih ada dunia tersembunyi lainnya yang jauh dari jangkauan nalar serta ilmu pengetahuan besar manusia yang hanya seperti titik buih di lautan.
Kembali kepada permasalahan siapa diri kita dan apa diri kita. Akhirnya dari buku ilmu pengetahuan serta kitab2 aku menemukan satu jawaban, bahwa pada dasarnya manusia hanyalah segumpal sperma yang pada awal terjadinya bercampur dengan sel telur yang kemudian berproses menjadi memiliki kepala lengan, tubuh dan kaki. Dan tugasnya diturunkan ke bumi hanyalah untuk beribadah dan berbuat baik kepada semua makhluk. Tapi nalarku berkata bagaimana mungkin, manusia dengan seluruh kekurangannya mampu melaksanakan tugas tersebut. Sedangkan langit yang menjulang tinggi saja menolak tugas tersebut, dan gunung yang kokoh tegak berdiri pun enggan melaksanakannya.
Kemudian, manusia dilengkapi akal dan fikiran sehingga membuatnya menjadi lebih sombong daripada langit yang menjulang tinggi dan lebih kokoh daripada gunung yang berdiri tegak. Itulah mungkin satu2nya kelemahan manusia yang tak akan pernah bisa terlihat secara kasat mata. Karena hanya mampu dilihat dengan hati.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar