About

Apakah tuhan itu ada?

14-02-11

Aku dingin, layaknya embun di pagi buta ini. Pikiranku menerawang mencari celah pemikiran yang kuharap tidak terbakar menjadi abu yg sia-sia dan tertiup angin semilir yang menghempaskanku ke jurang yg paling dalam. Tampaknya aku telah salah mengambil sebuah pilihan sejak beberapa tahun lalu. Pilihan yang ku kira bisa membuat hidupku lebih bermakna dan menyenangkan terjadi menjadi racun sekaligus candu yang tak ada habisnya di pikiranku. Ya sudahlah, itu semua sudah terjadi. Layaknya nasi yang sudah menjadi bubur, harus aku pertahankan agar tidak basi.
Aku berharap pagi ini tidak tertidur agar esoknya tidak terlambat masuk kuliah. Itulah kebiasaanku, ketika sudah tertidur lelap maka akan susah sekali untuk bangun lagi. Mungkin saja karena rasa capai yang sudah terlalu berlebihan. Benar2 sesak rasanya pikiranku ketika harus bertarung melawan waktu menangani semua masalah yg selalu saja datang tanpa aba-aba. Ingin rasanya aku mengulang kembali semua kejadian masa lalu dan menghapus sebagian memori yang ada, namun apalah daya aku hanya manusia biasa.
Masih berfikir tentang sesuatu hal yang seharusnya tak kupikirkan pada saat ini. Kekasihku ingin segera menikah denganku tahun depan. Aku mulai bingung dan perasaan kalut selalu menyelimuti hari-hariku sejak saat dia ungkapkan itu. Semakin kalut ketika berbagai permasalahan di kampus datang silih berganti. Aku rasanya ingin cepat2 meninggalkan dunia ini, berkumpul dengan para cacing tanah yang siap melahap daging metahku di dalam kubur. Cepat atau lambat aku di dalam ajal, aku tahu pasti aku akan langsung dijebloskan ke neraka. Mungkin saja karena sudah terlalu banyak melakukan hal2 maksiat di dalam hidup atau mungkin karena terlalu melenceng kehidupanku dari jalan yang sudah ditetapkan tuhan. Aku pun tak tahu itu.
Berbicara soal ketuhanan, aku rasa kepercayaanku terhadap tuhan mulai memudar. Karena terlalu banyak hal2 janggal yg aku lihat di dalam dunia ini. Jika tuhan ada, kenapa ia biarkan anak2 miskin kelaparan, ia biarkan para koruptor berkeliaran dan biarkan seorang bapak mencari rejeki dengan mencopet demi mencari uang untuk makan dan untuk istrinya yang akan segera melahirkan. Hidup ini memang terlalu gila, itulah mengapa aku ingin cepat2 meninggalkan dunia ini. Berkumpul bersama yang mati kurasa lebih menyenangkan tanpa ada kebohongan.
Entahlah apakah pemikiranku ini salah atau benar atau mungkin juga gila karena terlalu dalam berfikir, tapi itulah yang kutahu. Dunia semakin tidak benar di mataku, tuhan semakin hilang di telan harapan dan angan2 yang hampa bersama deburan ombak tsunami yang mengguncang beberapa daerah di indonesia beberapa waktu yang lalu. Pertanyaan besar yang bodoh mulai berkeliaran di otakku. Apakah tuhan itu ada?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar