About

Malam tahun baru, penting gak sich???

Malam tahun baru??? Sebenarnya apa sich malam tahun baru itu. Sepertinya hampir seluruh makhluk di bumi ini merayakannya. Namun ada pula saat ditanya dia malah menjawab, nonton TV aja malam ini di rumah.
Sebegitu pentingnya kah malam tahun baru itu, bahkan hampir seluruh negara di dunia merayakannya. Di balik kemeriahan malam tahun baru, ada pula sekelompok oknum yg melaknat malam tahun baru itu menggunakan kacamata religiusnya. Entahlah apakah semua pernyataan itu benar kalau kalau malam tahun baru itu ialah perayaan orang-orang kafir. Setahuku kafir secara harfiah berasal dari kata “kufur” dan setahuku lagi entah benar atau salah kufur artinya tidak memiliki keimanan. Dan secara kasarnya orang yg tidak memiliki keimanan adalah orang yg tidak memiliki agama. Seburuk-buruknya tingkah laku manusia, apabila dia memutuskan untuk memeluk satu agama berarti dia masih memiliki iman. Ada pula pepatah mengatakan bahwa malu sebagian dari iman, aku rasa semua orang memiliki rasa malu. Bahkan seorang motivator yg sering tampil di depan publik pun punya rasa malu. Artinya tidak ada yg namanya orang dan tidak ada perayaan orang kafir.
Pada dasarnya kita tidak bisa melihat suatu masalah dari satu sisi saja, karena dunia memiliki banyak sisi dan dihuni oleh berbagai macam pemikiran yg variatif. Aku rasa kefanatikan seseorang terhadap agamanya lah yang membuat bumi ini tidak lagi aman sebagai tempat bernaung bagi umat manusia. Isu-isu teroris dimana-mana. Adakah agama yg mengajarkan umatnya untuk membunuh? Adakah agama yg megajarkan umatnya untuk saling hasut? Aku rasa tidak.
Ternyata pembahasan tentang malam tahun baru ini pun tak boleh dipandang sebelah mata, dan aku pun mungkin sudah jauh menjalar kemana-mana di dalam memberi penjelasan. Pada intinya semua orang memiliki hak untuk menentukan cara dia memandang sesuatu dan kita tak berhak memaksakan kehendak apalagi menggunakan cara-cara yg tak pantas (kekerasan).
Dalam pandanganku malam tahun baru bukanlah sesuatu yg penting, hal ini bukan berarti aku tak berempati dengan yg kawan2 yg lain. Ini berarti aku tak merasa rugi apabila melewatkan malam tahun baru. Aku pikir masih banyak malam-malam tahun baru yg bisa dirayakan. Bayangkan saja di Indonesia ini ada beberapa kalender yg bisa dijadikan acuan untuk diikuti. Kalau kita ketinggalan malam tahun baru masehi kita bisa saja ikut malam tahun baru muharram atau mungkin saja malam tahun baru cina. Tak ada yg salah menurutku.
Janganlah kita terlalu fanatis terhadap sesuatu walaupun itu baik. Karena kefanatikan itu akan mejadi bumerang sendiri bagi kita ketika menjalani kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar