Tidak kenal ampun, seperti yang terjadi di Sulawesi Tenggara. Hanya karena permasalahan lalu lintas, sampai-sampai seseorang tewas.
Lain lagi halnya dengan yang terjadi di daerah lain. Melihat seseorang sedang mencongkel jendela mobil langsung ditembak dan tewas di tempat.
Saya rasa hal tersebut tidaklah pantas dilakukan bagi mereka yg dijuluki sebagai pihak yg berwenang. Mereka tampak tidak lebih baik dari segerombolan anjing pemangsa yang siap menerkam.
Sungguh kata-kata kotor ini bukanlah keluar secara spontan dan disengaja. Akan tetapi, ini semua dikarenakan perilaku orang-orang yang seharusnya melindungi. Namun yang terjadi malah sebaliknya, menjadi ancaman publik tersendiri.
Rakyat bukanlah boneka yang bisa diatur seenaknya. Ini Indonesia yang katanya negara hukum, namun penegak hukumnya sendiri seperti tidak tahu aturan.
Itulah mungkin akibat dari masuk akademi polisi dengan menyogok. Sudah menjadi rahasia umum, kepolisian di Indonesia telah tercemar dengan tidakan KKN.
Mari berpikir sejenak dengan akal sehat.
Bagaimana mungkin sekelompok orang bisa menangani korupsi, sedangkan di dalam kelompok tersebut masih tumbuh sifat untuk menyalahgunakan kekuasaannya. Tidak perlu bukti yang jauh-jauh.
Pembuatan SIM adalah contoh nyata dari ini semua.
Semoga saja kejadian yg sudah terjadi tidak akan terulang lagi. Ini merupakan pelajaran bagi kita semua di dalam menjalani kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar