About

letih

Letih rasanya saat jam 2 pagi 30 Agustus 2010 setelah beres2 bersama kawan pers mahasiswa merapikan sekretariat yg belakangan ini terlihat seperti gudang. Cukup banyak organisasi yg mengenal sekretariat ini, sampai2 terlihat seperti gudang. Aku tidak menyebarkan kebohongan, ini nyata terjadi di kampusku. Sekretariat yang diperuntukkan satu organisasi pada akhirnya dipakai untuk banyak organisasi. Privacy hilang, tak ada kekhususan yang cukup menarik di dalamnya.
Aku menulis ini karena sedikit terinspirasi dengan sebuah film. Film yang menguak sedikit dari kebobrokan bangsa ini. Sulitnya para anak jalanan mencari rezeki yang halal ketika negeri yang seharusya melindungi mereka tapi malah megusir mereka dari kehidupan dunia.
Hidup ini kadang terasa indah namun kadang pula terasa begitu menyakitkan. Kadang aku merasa sepi kadang pula aku merasa begitu ramai. Kadang tiba-tiba aku sedih, kadang pula aku gembira. Hidup terasa begitu aneh bagiku, fakta di dunia dapat dengan mudah dipermainkan dan dibolak-balik oleh orang2 yg tak bertanggung jawab. Seni hidup itu memang indah ketika kita mampu memahami setiap seluk beluk kehidupan. Senang, susah, duka, dan nestapa serasa pergi menjauh. Yang ada hanya rasa lapang dan kepasarahan.
Sekali lagi di dalam catatanku ini aku bercerita mengenai kehidupan, kehidupan yang bagi sebagian orang2 religius tempat menanam benih dan di petik hasilnya di alam barzah. Namun bagi sebagian orang lagi, tempat untuk bersenang-senang dan berharap kekal di dalamnya. Aku tak tahu masuk ke bagian orang yang mana, karena aku memang masih belum memahami apa itu arti dan esesnsi kehidupan yg sebenarnya. Yang aku tahu, aku hidup agar dapat berguna bagi orang lain. Memang terdengar begitu sederhana dan norak. Namun hal itulah yang membuatku terus berfikir akan makna sebuah kehidupan. Kejadian2 yang berlalu aku harap dapat mengambil pelajaran darinya.

Ketika sang mentari tiba
Sebagian senang, sebagian pula murung
Merekalah orang2 yang hidup dari waktu

Ketika sang rembulan muncul
Sebagian gembira, dan sebagian pula menderita
Mereka orang2 yang hidup dari tempat

Ketika tak ada muncul
Saat itulah tak ada tau siapa yang harus disembah

Aku selalu berfikir tentang penciptaan langit dan bumi
Aku selalu befikir bagaimana cara Tuhan mengatur hidup seluruh orang bumi
Aku pun selalu berfikir kenapa kita harus memiliki Tuhan
Dan apakah pantas aku berfikir seperti ini

Semua tentangku telah hampir habis tertulis bahkan sebelum aku muncul di bumi
Semua tentangku akan dikupas habis di alam yang tak pernah di sangka2
Dan semua tentangku hanya akan jadi kenangan yg pilu di mata dunia
Karena aku masih tak bisa berfikir apakah hidup itu adil
Dan saat tak ada yg dapat memperjuangkan keadilan, kepada siapa harus memintanya
Karena Tuhan tak mungkin turun ke bumi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar