Saya mungkin terlalu bodoh untuk melakukan pekerjaan ini. Entah kenapa, setiap mengalami kegagalan saya selalu merasa putus asa. Saya merasa tak berguna lagi. Pikiran saya selalu buntu, terpaksa saya lepas pekerjaan itu.
Akhir-akhir ini saya sering tak enak pikiran, mungkin karena terlalu banyak mata kuliah yang tak lulus. Lagi-lagi terfikir untuk segera menemui ajal, berharap segera dilempar ke jahanam.
Saya pun tak bisa optimis bahwa bisa mencapai surga. Terlalu mahal harga surga bagi orang malas seperti saya, kadang pun muncul perasaan menyesal telah dilahirkan ke dunia ini.
Semua pikiran bercampur aduk tak karuan, dosa saya segunung atau bahkan mungkin seluas dunia dan sedalam lautan. Mulai timbul keraguan apakah Tuhan itu benar-benar maha pengampun.
Saya selalu berusaha pura-pura untuk bisa tegar. Menyenangkan orang-orang yang saya sayangi, tapi tampaknya selalu membuat mereka kecewa.
Saya bahkan sekarang lupa tujuan hidup di dunia ini, Tuhan selalu saja menguji hambanya setiap waktu, terus terang saya mulai lelah. Lelah mencari jati diri dan lelah membohongi diri sendiri.
Semua kisah saya palsu, mungkin saya hanya imitasi yang tak sengaja jatuh ke bumi. Dia bilang saya selalu saja mengeluh, tapi sungguh saya telah lelah.
Saya juga ingin seperti orang lain, sukses dan menjadi apa yang diinginkan orang tua. Dulu sebelum saya mengenal dunia ini, saya selalu bersemangat menjalani hidup. Tapi ketika semua kepalsuannya terbongkar, saya hanya seperti sapi yang dicocol hidungnya. Tak tahu harus berbuat apa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar