About

Saya Benci Orang IPA

Saya Benci Orang IPA



elfaqar - Huh! lagi-lagi saya sedang malas banget buat nulis. Mungkin karena susah mengakses internet. Hari ini Senin, 12 Juli 2010. 

Kabar gak begitu menyenangkan hinggap di telinga saya, katanya saya harus merevisi susunan proposal yang udah dikumpul beberapa minggu yang lalu. Terpaksa merevisi lagi. 

Tapi sepertinya hal tersebut memang kesalahan saya. Tugas yang seharusnya dikerjakan sebanyak 5 bab, saya ringkas menjadi 3 bab. hehehe....

Saya ini mungkin tergolong orang yang pemalas. Bahkan saking malasnya, saya perah dihukum oleh guru waktu SMP cuma gara-gara menyingkat kata-kata yang ada di dalam buku catatan. Walhasil dijemur seharian. kejam!

Hari ini cuaca panas banget, rasanya kepala saya mau meleleh. Entah kenapa dari dulu saya paling gak suka sama orang-orang yang berada di jurusan IPA. Saya berfikir mereka cuma orang-orang sombong, orang-orang yang hanya bangga dengan predikat mereka menjadi makhluk-makhluk yang berhubungan dengan IPA. 

Argh... saya benci. Namun pernah suatu waktu saya mengalahkan mereka dalam pelajaran komputer. Saat ujian saya mampu mendapatkan nilai 100. Mata mereka terbelalak ketika melihat pengumuman yang ada di mading sekolah. 

Sejak saat itu, mereka tak pernah lagi menganggap orang-orang dari kelas saya sebagai siswa-siswa bodoh yang tahunya hanya membuat onar. Karena memang kelas saya terkenal sebagai kelas anak-anak yang suka membuat gaduh. 

Keusilan saya yang lain, pernah membohongi seorang wakil kepala sekolah. Bahkan sampai disumpahi tidak lulus. Untunglah saat itu saya lulus dengan nilai rata-rata semua mata pelajaran 7. Tidak terlalu jelek bagi orang yang IQ nya rendah seperti saya.
 
Namun, sampai sekarang pun saya tetap membenci orang IPA. Di dalam organisasi pun mereka berlagak sok sibuk. Banyak praktikum lah, apalah, tugas inilah, itulah. 

Seperti hanya mereka saja yang belajar di kampus. Sedang yang lain cuma sampah. Saya pun pernah beberapa bulan yang lalu pacaran dengan orang IPA, jurusan biologi. 

Saat itu saya harap mampu merubah pikiran bahwa orang IPA itu sombong. Namun ketika saya benar-benar menyayangi gadis itu, dia malah memutuskan hubungan kami. Sakit banget rasanya. Tanpa alasan yang jelas.

Mulai saat itu bertambahlah rasa benci saya kepada orang-orang IPA. Bullshit, sok sibuk!!!!

Orang-orang seperti mereka tak pantas mendapat perhatian lebih dari manapun. Yang membuat saya heran, banyak orang tua bangga ketika melihat anak mereka masuk jurusan IPA. Tak dapat dipungkiri ayah saya pun lulusan IPA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar