About

Kampus Uang

elfaqar - Hari ini 18 Juni 2010, masih nyantai di kampus. Kampus yang menjadi tempat saya menimba ilmu, sekarang tidak tampak lagi hal-hal seperti itu. Setiap masa penerimaan mahasiswa baru, selalu menjadi ladang bisnis bagi para pejabat kampus. 

kampus

Tidak perlu jauh-jauh. Dengan diadakannya program mandiri saja, yang SPPnya mencapai jutaan sudah menjadi bukti nyata bahwa lembaga pendidikan ini telah berubah status menjadi lembaga usaha. 

Calon mahasiswa baru yang tidak tahu apa-apa tentu saja menurut, karena mereka juga ingin seperti anak-anak lainnya. Berkuliah dan mencapai cita-cita yang mereka inginkan.

Saya sebenarnya setuju saja dengan adanya program mandiri. Namun menurut saya, biaya yang mereka keluarkan terlalu mahal. 

Bagaimana tidak, mahasiswa yang notabene anak kos dari luar daerah itu harus membayar uang hampir 3 kali lipat lebih banyak daripada mahasiswa biasa untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Mungkin itulah salah satu jalan agar kampus cepat kaya.

Saya tidak melihat ada peran pemerintah disini. Pemerintah terkesan diam dan menyatakan hal itu sebagai "semi otonom". Saya tertawa geli di dalam hati, semi otonom yang mereka agung-agungkan bisa menjadi batu sandungan tersendiri. Sebab selalu ada oknum yang mengambil keuntungan dari segala macam bentuk kebijakan pemerintah. 

Kampus pencetak guru tempat saya berkuliah, seakan berubah wadah menjadi kampus peraup keuntungan dari kepolosan calon mahasiswa barunya. Tagihan di sana-sini. 

Hati saya miris ketika melihati seorang kawan tidak mampu membayar uang IKOMA (Iuran.... apalah dst). 

Hingga sekarang, saya tidak pernah lagi melihatnya datang ke kampus. Saya mungkin orang yang setengah beruntung dapat bertahan di kampus ini, dengan uang tambahan dari beberapa beasiswa yang saya dapat. Serta gaji dari pekerjaan yang serabutan. 

Tidak banyak intisari yang dapat diambil dari tulisan ini. Hanya saja, saya menghimbau kepada para pembaca agar mampu berpikir lebih kreatif dari para pejabat-pejabat yang korup dan hanya memanfaatkan jabatan mereka agar bisa meraup keuntungan dari berbagai penjuru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar