elfaqar - Dini hari, tengah malam menjelang senin, tanggal 21 Juni 2010. Saya mencoba mengakses blogspot melalui ponsel murahan Sony Ericson K310i, ternyata bisa.
Tak sia-sia saya membuka blog ini. Mungkin bagi orang-orang yang sudah ekspert, ini hal yang biasa saja. Namun bagi saya ini luar biasa, karena saya tidak menduganya sama sekali.
Tampaknya akan sedikit pembaca yang akan membaca tulisan ini karena selama ini saya hanya menulis catatan di facebook. Tapi saya tidak peduli, tulisan ini mau dibaca atau tidak.
Besok pagi ujian final di hari pertamaku, mata kuliah Languange Testing. Saya tidak yakin mampu lulus mata kuliah ini, karena memang saya tak menyukai dosennya. Ditambah saya sering malas-malasan datang di mata kuliah beliau.
Sekali lagi saya berfikir, mampukah menjalani kehidupan dengan berbagai kegagalan yang saya miliki? orang yang seolah tidak memiliki tujuan hidup. Tujuan hilang dan berubah, terasa kabur dan sulit diraba setelah melihat dan merasakan kebohongan yang ada di dunia ini.
Benar jadi salah, dan salah pun menjadi benar. Manusia tak lagi berpihak pada yang namanya kebenaran. Semua dikuasai oleh kepentingannya masing-masing.
Bangsa yang dulu memiliki landasan dan dasar budaya ketimuran yang kuat, kini rapuh tak berdaya dihantam gelora budaya barat yang sudah merasuk ke raganya.
Para pemimpin bangsa ini pun saling berlomba memperkaya diri mereka, tunjangan anggota DPR selalu bertambah tiap tahun. Sedangkan rakyat semakin terpuruk menanggung akibat dari keserakahan manusia-manusia cerdas yang sekarang berpredikat menteri dan pejabat tinggi lainnya.
Semakin prihatin ketika melihat di ujung kota besar ada sebuah kerumunan rumah yang berjejer tak beraturan dan dikelilingi gunungan sampah yang disebut sebagai TPA atau tempat pembuangan akhir.
Saya miris ketika melihat di televisi yang memberitakan tentang seorang anak kelas 2 SD yang harus mengurus ibunya yang sedang sakit dan adiknya yang masih berumur balita. Semua pekerjaan rumah harus dikerjakannya sendiri. Saya tak melihat peran pemerintah di sana.
Mereka para pemimpin jahanam hanya koar-koar di media massa tentang pemulihan kehidupan bangsa, namun tak ada perealisasian yang konkret.
Semua hanya janji, janji, dan janji yang dijejalkan di otak rakyat.
Sekarang sudah hampir subuh, dan catatan ini semakin melantur kemana-mana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar