About

elfaqar.blogspot.com - Alhamdulillah... beberapa hari yang lalu saya bisa ambil cuti kerja. Pulang ke rumah di Kotabaru. Rasa rindu terhadap anak istri dan keluarga di sana cukup terobati. Walau hanya beberapa hari saja bersama mereka. 

Hijau dan Terobatinya Rasa Rindu


Sepanjang perjalanan pulang, saya mengamati alam sekitar. Bersyukur alam saya masih hijau. Sangat berbeda jauh ketika beberapa bulan yang lalu saat kebakaran lahan melanda. 

Namun tentu saja, ada daerah yang pernah keadaannya. Bahkan bertambah buruk, di daerah pertambangan batubara. Semua tampak semakin kacau, debu semakin tebal menutupi jalan. 

Memasuki daerah Tanah Bumbu, area persawahan seakan menyambut saya dengan hembusan angin bertiup sepoi. Tidak sempat saya mengabadikan moemn itu, karena takut hari semakin cepat berlalu dan saya larut ke dalam indahnya alam hijau itu.

Kegembiraan dalam hati saya semakin menjadi-jadi ketika sore itu saya sampai di rumah. Melihat keadaan anak dan istri, serta keluarga saya baik-baik saja. 

Malamnya kami berdiskusi singkat tentang masa depan yang akan kami arungi bersama nanti. Tentang saya yang harus memilih untuk bertempat tinggal dimana nantinya. Saya ragu dan tak mampu menjawabnya, air mata saya tiba-tiba menetes luruh tak bersuara. 

Saya tidak mampu mengambil keputusan dalam keadaan seperti sekarang. Saya memang orang yang plin plan, tidak mampu mengambil keputusan tepat. Selalu banyak pertimbangan dalam hidup. 

Saat ini keadaan ekonomi keluarga saya masih belum stabil. Adik saya yang kini masih menunggu pengumuman kelulusannya pun belum punya pekerjaan tetap. 

Padahal, dalam hati saya ingin tinggal lebih lama lagi bersama mereka. Kami sepakat mengulur waktu untuk bisa sedikit bersabar, mungkin sampai selesai lebaran nanti baru bisa saya mengambil keputusan pasti.

Saya harap bisa lekas bersama mereka, karena saya sadar materi bukan segalanya untuk mencapai kebahagiaan keluarga.

Hijau dan Rasa Rindu

elfaqar.blogspot.com - Alhamdulillah... beberapa hari yang lalu saya bisa ambil cuti kerja. Pulang ke rumah di Kotabaru. Rasa rindu terhadap anak istri dan keluarga di sana cukup terobati. Walau hanya beberapa hari saja bersama mereka. 

Hijau dan Terobatinya Rasa Rindu


Sepanjang perjalanan pulang, saya mengamati alam sekitar. Bersyukur alam saya masih hijau. Sangat berbeda jauh ketika beberapa bulan yang lalu saat kebakaran lahan melanda. 

Namun tentu saja, ada daerah yang pernah keadaannya. Bahkan bertambah buruk, di daerah pertambangan batubara. Semua tampak semakin kacau, debu semakin tebal menutupi jalan. 

Memasuki daerah Tanah Bumbu, area persawahan seakan menyambut saya dengan hembusan angin bertiup sepoi. Tidak sempat saya mengabadikan moemn itu, karena takut hari semakin cepat berlalu dan saya larut ke dalam indahnya alam hijau itu.

Kegembiraan dalam hati saya semakin menjadi-jadi ketika sore itu saya sampai di rumah. Melihat keadaan anak dan istri, serta keluarga saya baik-baik saja. 

Malamnya kami berdiskusi singkat tentang masa depan yang akan kami arungi bersama nanti. Tentang saya yang harus memilih untuk bertempat tinggal dimana nantinya. Saya ragu dan tak mampu menjawabnya, air mata saya tiba-tiba menetes luruh tak bersuara. 

Saya tidak mampu mengambil keputusan dalam keadaan seperti sekarang. Saya memang orang yang plin plan, tidak mampu mengambil keputusan tepat. Selalu banyak pertimbangan dalam hidup. 

Saat ini keadaan ekonomi keluarga saya masih belum stabil. Adik saya yang kini masih menunggu pengumuman kelulusannya pun belum punya pekerjaan tetap. 

Padahal, dalam hati saya ingin tinggal lebih lama lagi bersama mereka. Kami sepakat mengulur waktu untuk bisa sedikit bersabar, mungkin sampai selesai lebaran nanti baru bisa saya mengambil keputusan pasti.

Saya harap bisa lekas bersama mereka, karena saya sadar materi bukan segalanya untuk mencapai kebahagiaan keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar