Dia hanya untaian kata, memori, kenangan, dan kalimat kosong tidak berarti. Namun memiliki berjuta makna. Mungkin kita tidak terlalu penting membahas waktu berpanjang-panjang. Karena ia sesuatu yang kosong.
Di zaman yang begitu canggih hakikat manusia sebagai makhluk sosial terabaikan. Terkadang saya begitu miris kepada kawan-kawan yang memiliki gadget canggih, namun membuat ia menjadi semakin jauh dari kerabat yang tidak setara gadgetnya.
Mereka terkadang hanya mau menyambung silaturahminya dengan orang yang memiliki gadget setara dengannya. Mungkin saya salah satu makhluk yang minim gadget canggih. Selain keterbatasan dana, kebiasaan saya yang anti-mainstream pun tidak dapat dihindari.
Selalu menjadi manusia yang paling lain daripada yang lain. Tak ada habisnya saya rasa membahas perkembangan jaman yang semakin maju dan manusianya yang semakin mundur cara berpikirnya.
Jika didebatkan pun tak ada gunanya, hanya menambah kesal di hati saja. Kebanyakan pengguna gadget canggih adalah orang-orang terdidik dan dianggap pintar oleh khalayak ramai.
Hari ini dompet begitu menipis, bukan karena tidak ada pemasukan. Pemasukan selalu ada, tapi pengeluaran pun begitu. Dia seolah-olah seperti neraca yang harus selalu seimbang setiap waktu.
Inilah kenapa waktu tidak memiliki arti, namun memiliki makna yang banyak. Karena setiap yang terjadi selalu saja harus dikembalikan kepada waktu. Bahkan perubahan nasib manusia pun harus dikembalikan kepada waktu.
Jika waktu memiliki bentuk dan rupa saya ingin menikamnya dan menenggelamkannya ke dalam bumi sejauh ratusan kilometer. Mungkin.
Tapi semua tetap harus kembali kepada waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar