elfaqar.blogspot.com - Baru aja saya melihat videonya
Risna yang menghadiri pernikahan mantan pacarnya. Biasa saja, hanya berdurasi
sekitar beberapa detik. Entah kenapa hebohnya seolah-olah sudah se Indonesia.
Mungkin karena pesan yang ada di dalamnya, atau mungkin karena
masyarakat Indonesia yang sudah terlalu lebay. Jika menelaah peristiwa ini lebih
dalam, ia seharusnya tak perlu datang dan menangis di acara perkawinan orang.
Mungkin saja perbuatannya didasarkan oleh perasaan cinta. Tapi apalah artinya cinta
tanpa logika? Hanya akan berakhir kehancuran.
Kasus ini cukup kecil dan dapat
terpecahkan, jika saja masyarakat Indonesia bisa lebih bijak dalam menggunakan
media sosialnya.
Selalu tentang hiperbola dan ironi. Dua buah majas yang sudah
mendarah daging di dalam tubuh bangsa ini. Masalah kecil yang dibesar-besarkan, masalah
besar disepelekan.
Tidak perlu jauh-jauh, berita yang sedang hangat jadi topik pembicaraan di dunia
maya. Menteri Kelautan yang baru, tidak pernah lulus SMP. Senang merokok,
bertato, dan memiliki kebiasaan buruk lainnya.
Namun di balik itu, beliau adalah
leader yang tangguh, pejuang keras, dan terbukti dari hasil jerih payahnya
selama ini.
Namun itulah negeri ini, hanya mampu melihat sesuatu dari topengnya saja.
Bahkan orang-orang yang menurut saya terpelajar pun ikut-ikutan menghakimi menteri baru
tersebut.
Hebat kan
negeri ini. Di sini orang-orang pintar malah terlihat lebih bodoh. Mirip seperti sinetron, atau mungkin mirip acaranya mr. Bean. Seorang yang terlihat bodoh namun
aslinya adalah orang yang berpendidikan tinggi.
Inilah yang terjadi di negeri ini, sebuah buku
hanya mampu dinilai dari sampulnya saja. Sebuah berita hanya dilihat judulnya
saja. Akhirnya tertipu dengan isinya. Hal itulah yang membuat kita semakin bodoh, cara
berfikir yang sempit.
Apalagi dengan para antek-antek partai politik, otak mereka
seakan telah dicuci ulang. Hanya satu hal yang ada di kepala mereka. Partai mereka yang paling benar dan yang lainnya salah. Fanatik memang kelihatannya tapi itulah
mereka. Indonesia, Negeri Majas. Menurut Saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar