elfaqar.blogspot.com - Waktu hampir
tengah hari, hari ini Hari Sumpah Pemuda tahun 2014. Riuh sekali saya dengar suara sirine
pemadam kebakaran yang lewat di depan toko. Mungkin ada puluhan mobil pemadam
yang lewat di jalan sempit ini. Padahal api sudah padam, tapi suara sirine
terus berdatangan. Membuat panas di siang ini semakin menjadi-jadi. Tidak salah jika Banjarmasin dijuluki sebagai kota seribu pemadam.
Ada beberapa julukan lain dari Banjarmasin. Contohnya 'kota seribu sungai', 'kota
seribu ruko', 'kota seribu sampah' (karena sungai sudah tertutup oleh sampah).
Kota seribu pemadam. Bukan tanpa alasan Banjarmasin mendapat julukan ini. Saking banyaknya pemadam kebakaran di kota ini,
sampai-sampai tercatat sebagai kota yang memiliki paling banyak pemadam
kebakaran se-Asia Tenggara.
Tidak mengherankan kota ini memiliki banyak sekali
pemadam kebakaran, hampir setiap bulan selalu terjadi kebakaran. Bahkan jika
musim kemarau tiba, hampir setiap hari kita bisa mendengar suara sirine pemadam
berdengung di telinga.
Banjarmasin, kota
yang cukup padat. Sebagai salah satu kota besar yang ada di Borneo ini, ia
diisi oleh banyak perantauan. Mulai dari Sabang hingga Merauke, hampir semua
suku ada di Banjarmasin.
Tak heran jika soal kuliner Indonesia hampir
tersaji semua di sini.
Ingin nasi padang, di sini tak terhitung lagi rumah
makan padang yang berdiri.
Ingin merasakan gurihnya lontong balap
Surabaya, juga ada.
Ingin ngemil roti bakar Bandung, di sini pun ada.
Belum
lagi pedagang-pedagang kecil seperti penjual pentol, yang jumlahnya mencapai
ratusan, batagor, dan lain-lain.
Begitu padat, sampai-sampai
sesak bernafas. Di banding pulau yang lain, Kalimantan merupakan salah satu
pulau terbaik untuk tempat tinggal bagi para penduduk transmigran dari pulau
Jawa, itu menurut saya.
Di Kalimantan Selatan sendiri hampir semua Kabupaten memiliki
kampungnya 'orang Jawa'.
Jika penasaran dan tak percaya silahkan datang sendiri
ke Kalimantan Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar