About

elfaqar.blogspot.com - Berbicara tentang merdeka. Di dalam benak kita pasti langsung terbersit gambaran perjuangan di masa lampau. Bagaimana para pejuang di masa itu merebut kemerdekaan, serta menegakkan bendera merah putih di bumi pertiwi. Merdeka di masa itu merupakan hal sakral untuk diucapkan.

merdeka


68 tahun bukan waktu yang singkat bagi berdirinya sebuah negara. Jika mengibaratkan negara sebagai seorang manusia. Dia sudah hampir bau tanah dan seharusnya beban hidupnya tidak ada lagi. Namun sayangnya, berbeda dengan negara ini. Indonesia tercinta.

Di sini, di Indonesia. Semakin tua umurnya semakin berat beban yg dipikulnya. Mulai dari hutang negara sampai kepada beberapa tindakan yang menurut saya seharusnya sudah tidak ada lagi. Seperti korupsi, pembodohan rakyat, dan sikap kriminalitas lainnya. 

Entah apa yang ada di dalam pikiran para pejabat dan penguasa negeri ini. Mereka, orang-orang pintar dan berkuasa malah mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang membuat bangsa semakin bobrok. Belum lagi para oknum pemudanya yang sok jadi pahlawan dan sok jagoan. 

Demo dengan membakar ban, tempat dan fasilitas umum. Demonstrasi itu boleh saja, karena itu merupakan salah satu cara menyampaikan asipirasi. Tapi lakukanlah dengan sehat.

Belum lagi media cetak dan digital yang sudah ditunggangi beberapa kepentingan politik. Mereka hanya menyiarkan berita yang menurut mereka bisa mendongkrak popularitasnya saja dan menambah kas saldo.

Mahasiswa Indonesia, secara umum dikenal dengan kebrutalannya di jalan pada saat demo. Sok memerintah dan sok kuasa, jiwa intelejensianya hilang ketika berhadapan dengan suatu masalah.

Kita mungkin memang sudah merdeka secara harfiah. Tapi terkadang, kita lupa cara mengisi kemerdekaan itu. Jika kita lupa mengisi kemerdekaan, maka sama saja kita membiarkan diri kita terjajah. 

Merdeka itu bukan hanya tentang seberapa jauh kita mengusir penjajah, atau seberapa lama umur suatu bangsa. Tapi merdeka itu ialah tentang bagaimana kita bisa mengisi hari-hari selanjutnya dengan hal yang berguna untuk bangsa ini.

Pada akhirnya, saya hanya bisa mengucapkan “Dirgahayu Republik Indonesia yg ke-68”

Semoga merdeka tidak hanya menjadi simbol penipu mata rakyat.

Merdeka

elfaqar.blogspot.com - Berbicara tentang merdeka. Di dalam benak kita pasti langsung terbersit gambaran perjuangan di masa lampau. Bagaimana para pejuang di masa itu merebut kemerdekaan, serta menegakkan bendera merah putih di bumi pertiwi. Merdeka di masa itu merupakan hal sakral untuk diucapkan.

merdeka


68 tahun bukan waktu yang singkat bagi berdirinya sebuah negara. Jika mengibaratkan negara sebagai seorang manusia. Dia sudah hampir bau tanah dan seharusnya beban hidupnya tidak ada lagi. Namun sayangnya, berbeda dengan negara ini. Indonesia tercinta.

Di sini, di Indonesia. Semakin tua umurnya semakin berat beban yg dipikulnya. Mulai dari hutang negara sampai kepada beberapa tindakan yang menurut saya seharusnya sudah tidak ada lagi. Seperti korupsi, pembodohan rakyat, dan sikap kriminalitas lainnya. 

Entah apa yang ada di dalam pikiran para pejabat dan penguasa negeri ini. Mereka, orang-orang pintar dan berkuasa malah mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang membuat bangsa semakin bobrok. Belum lagi para oknum pemudanya yang sok jadi pahlawan dan sok jagoan. 

Demo dengan membakar ban, tempat dan fasilitas umum. Demonstrasi itu boleh saja, karena itu merupakan salah satu cara menyampaikan asipirasi. Tapi lakukanlah dengan sehat.

Belum lagi media cetak dan digital yang sudah ditunggangi beberapa kepentingan politik. Mereka hanya menyiarkan berita yang menurut mereka bisa mendongkrak popularitasnya saja dan menambah kas saldo.

Mahasiswa Indonesia, secara umum dikenal dengan kebrutalannya di jalan pada saat demo. Sok memerintah dan sok kuasa, jiwa intelejensianya hilang ketika berhadapan dengan suatu masalah.

Kita mungkin memang sudah merdeka secara harfiah. Tapi terkadang, kita lupa cara mengisi kemerdekaan itu. Jika kita lupa mengisi kemerdekaan, maka sama saja kita membiarkan diri kita terjajah. 

Merdeka itu bukan hanya tentang seberapa jauh kita mengusir penjajah, atau seberapa lama umur suatu bangsa. Tapi merdeka itu ialah tentang bagaimana kita bisa mengisi hari-hari selanjutnya dengan hal yang berguna untuk bangsa ini.

Pada akhirnya, saya hanya bisa mengucapkan “Dirgahayu Republik Indonesia yg ke-68”

Semoga merdeka tidak hanya menjadi simbol penipu mata rakyat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar