elfaqar.blogspot.com - Saya lahir pada tanggal 27 Juli 1989 di Kabupaten Kotabaru, Kec. Pulau Laut Utara, di sebelah
selatan pulau borneo. Inilah riwayat hidup saya.
Sejak kecil hingga kelas 1 SD saya habiskan waktu di sana.
Seharusnya, saya sekarang sudah memiliki teman masa kecil yang banyak. Namun apa mau dikata, sejarah
kehidupan saya berubah ketika ayah dipindahtugaskan ke Kalimantan Barat.
Saya mempelajari bahasa melayu sebagai bahasa sehari-hari. Saat itu saya baru naik ke kelas 2 SD.
Bahkan ketika di sekolah dasar pun saya masih harus berpindah-pindah tempat. Jika dihitung-hitung saya harus pindah sekolah sampai 4 kali dalam 6 tahun, karena kami sekeluarga
memang tidak memiliki rumah tetap.
Ketika ada rejeki berlebih, ayah mulai
mengkredit rumah di Komplek Bali Permai. Tepatnya di Kecamatan Sungai Raya atau yang lebih dikenal
dengan nama Parit Tengkorak. Namanya mungkin agak terlalu seram.
Konon kabarnya, di
sepanjang parit itu penuh dengan tengkorak para belanda yang dibunuh mati para
pejuang kemerdekaan pada masa lalu.
Menurut saya, masa-masa yang paling indah ialah ketika saya berada di bangku SLTP (sekarang disebut SMP). Pada masa itu, saya tidak perlu lagi berpindah-pindah tempat.
Saya menghabiskan waktu di satu sekolah saja selama 3 tahun. Pada masa itu pulalah saya merasakan
sebuah perasaan aneh ketika melihat seorang gadis. Namun sekarang, saya menganggapnya sebagai cinta monyet.
Saya kembali
berpindah domisili dari Kalimantan Barat ke Kalimantan Selatan ketika naik ke kelas 2 SMA. Padahal, cicilan
rumah kreditan sudah selesai. Mungkin karena ayah terlalu menyayangi
pekerjaannya. Namun ada hikmah di balik itu semua.
Sekitar 6 bulan
setelah kami tiba di Kalsel nenek menghembuskan nafas terakhirnya. Semuanya
sedih, dan aku pun ikut sedih.
Setelah lulus SMA, saya melanjutkan ke jenjang universitas negeri. Sebenarnya saya tidak ingin
universitas negeri. Tapi karena keuangan ayah tidak mencukupi. Mau tak mau saya harus menurutinya.
Sayangnya setelah 4 tahun kuliah, ayah meninggal. Saya seperti orang yang tidak punya semangat hidup. Saya kemudian memutuskan untuk
berhenti kuliah dan menikah dengan pacarku yg terakhir (setelah 2 tahun kami pacaran).
Saya mulai
berusaha mencari uang tambahan selain bekerja di tempat lain. Membuka usaha percetakan sendiri, yang pada akhirnya saya memang harus fokus dan
berhenti dari tempat kerja.
Kira-kira kurang
lebih 10 bulan kami menikah, istri saya melahirkan seorang anak perempuan. Saya beri
nama Hana Cantika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar